Posts

Showing posts from April, 2021

Gak Komen Gak Asik

Image
. Komentar atau komen merupakan suatu hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Segala sesuatu di dunia ini tak luput dari namanya komentar. Karena manusia sejatinya diberi akal, logika dan nalar oleh Tuhan yang maha kuasa. Kecenderungan untuk menanggapi tentang apa yang ia lihat atau dengar terkadang yang bukan pada bidangnya pun seolah-olah ia menjadi lebih ahli daripada yang dibicarakan. Misalnya, ibu-ibu lagi lihat drama atau sinetron. Jika ceritanya tak sesuai yang diharapkan biasanya berkata " dasar sutradaranya gak becus bikin film atau ini harusnya si anu mesti gini gak gitu ". Contoh lain para fans bola ketika nonton pertandingan klub kesayangan, saat timnya kebobolan umumnya bilang " kipernya ngelamun aja, pelatih harusnya gak mainin tuh kiper dari awal ". Komentar itu beragam isinya layaknya sebuah warna. Ada yang menyenangkan ada pula menyakitkan. Tapi itulah kenyataannya yang tidak bisa kita pungkiri. Maka ketika anda menerima

Jalan Terjal Melewati Ramadhan

Image
Marhaban ya Ramadhan. Selangkah lagi kita akan tiba di garis start. Engkau dan aku akan bersama-sama berlomba dalam meraih pahala Ramadhan sebanyak-banyaknya. Sudahkah kita semua mempersiapkan kompetisi ini dengan baik? Meskipun lomba ini cuma satu bulan serta begitu banyak pahala Ramadhan melimpah yang bisa kita peroleh. Namun tentu saja ini tidak mudah seperti yang kita pikirkan. Butuh tekad dan konsistensi serta berorientasi pada tujuan.  Ramadhan tidak hanya soal puasa, tarawih, serta tadarus. Ramadhan juga membangun jiwa yang positif yang diharapkan bisa terus terbawa sampai bertemu dengan Ramadhan tahun depan insya Allah. Ramadhan bulan yang dapat membentuk insan berkarakter mulia. Begitu banyak godaan serta ujian yang menanti. Tentunya kita butuh kesabaran untuk menghadapinya. Kompetisi ini bukan untuk saling menjatuhkan atau sikut-sikutan, melainkan saling mendukung, menyemangati, mengingatkan satu sama lain. Kita berharap Ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun ke

Belajar Tauhid berujung Terorisme

Image
Ketika mendengar pengakuan mantan teroris, sungguh mengejutkan bagaimana cara kelompok tersebut mempengaruhi para jama'ah/pengikutnya. Melalui sebuah forum pengajian di masjid-masjid, kelompok tersebut selalu menggembar gemborkan ajaran Tauhid yang disusupi oleh kepentingan mereka. Targetnya ialah para umat Islam yang belum begitu paham agama dan orang yang berhijrah atau bertaubat. Secara umum mereka (jama'ah) tidak menggunakan akal dan logika dalam menerima sebuah ajaran agama. Jadi apa yang disampaikan oleh gurunya selalu dianggap benar dan wajib dilaksanakan. Hal ini dimanfaatkan oleh kelompok teroris untuk merekrut dan mencuci otak jama'ahnya dengan doktrin serta dogma. Kelompok tersebut memberikan sebuah iming-iming pahala dan surga bagi mereka yang mau melakukan jihad dan mati syahid. Tentunya pengajaran Tauhid ini sangat berbeda dengan yang di ajarkan di pesantren dan pengajian umum. Menegakkan kalimat Tauhid wajib hukumnya bagi setiap muslim. Maka untuk

Takjil Ramadhan yang dirindukan

Image
Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Umat Islam sedunia menyambut dengan sukacita, termasuk muslim di Indonesia. Banyak momentum yang kita rindukan dan nantikan selama 11 bulan menunggu. Mulai saat bangun Sahur, ngabuburit, sholat tarawih berjamaah hingga saat berbuka puasa. Salah satu hal yang selalu kita nantikan ialah kehadiran Takjil. Kata Takjil berasal dari bahasa Arab yaitu bersegera atau menyegerakan berbuka. Namun makna Takjil bagi masyarakat Indonesia yaitu menu buka puasa yang berupa manis-manis. Contoh: kolak, es campur, es buah, es dawet dan masih banyak lagi. Mungkin kita bisa berbangga dan bersyukur hidup di Indonesia, yang mana mempunyai ragam kuliner dari Sabang sampai Merauke. Menu Takjil yang bervariasi bikin buka puasa nikmat di hati. Apalagi ada sebuah kalimat yang populer di masyarakat yaitu " Berbukalah dengan yang Manis ". Perjuangan menahan lapar dan dahaga dari terbitnya fajar sampai terbenam matahari, akhirnya terbayar sudah dengan kes

Sang Jalan berbagi Kisah kepada semua

Image
Jalan raya, jalan kampung, jalan setapak, apapun namanya tempat itu telah menjadi sahabat kita dalam kehidupan sehari-hari. Sang Jalan tidak pernah pilih-pilih siapa yang boleh melewatinya, ia tidak peduli jika yang melintas itu dari kalangan Terhormat atau kalangan Terlaknat. Bahkan, dia rela berkorban sampai terluka menahan beban berat kendaraan sampai tercipta lubang di Jalanan. Sang Jalan yang Jujur apa adanya. Bila Jalan itu mulus maka semua yang lewat pasti merasa nyaman namun jika kebalikannya sudah pasti orang merasa tidak nyaman. Sang Jalan hanya patuh dan takut kepada penciptanya, ia hanya mengerjakan perintah sebagai mana mestinya.  Sang Jalan juga bersedia menjadi saksi bisu atas peristiwa yang dialami oleh semua orang. Ia tak segan bagikan kisah itu ke setiap orang disekitarnya, tidak peduli baik buruknya yang ia sebarkan. Sang jalan terus mengabdi meskipun mendapat caci maki tanpa ada rasa terima kasih. Jika Sang Jalan mulai berteriak dan meronta kesakitan, ma

Hijrah itu penting tapi jangan salah langkah

Image
Fenomena Hijrah yang terjadi akhir-akhir ini bukan hanya sebagai jalan hidup tapi juga gaya hidup. Terutama para usia remaja menuju dewasa sekitar usia 20 - 35 tahun. Masa usia tersebut pada umumnya mereka mencari jati diri masing-masing. Memilih jalan hidup yang sesuai dengan hati nurani, tak jarang jalan yang bernuansa Agama menjadi pilihan yang banyak digemari. Setiap individu yang berhijrah berharap menjadi insan terbaik dan berakhlak mulia. Maka dari itu buat kalian semua yang lagi Hijrah, carilah orang/guru yang bisa membimbingmu tidak hanya sebatas agamamu tapi juga ahlakmu. Jika hanya mengejar agama saja tanpa memperdulikan ahlak, pastinya hijrah mu bukan berkemajuan tapi berkemunduran. Hijrah itu melangkah ke depan yang lebih visioner, bukan melangkah kebelakang terbelenggu kisah masa lalu dalam kisah kisah agama. Hijrah juga jangan sembarang pilih jalur, tetap gunakan akal sehat dalam menerima ilmu agama. Agamanya memang tidak ada yang salah namun yang salah ialah

Ketika Hujan jadi Tersangka

Image
Musim hujan sebentar lagi akan berakhir, sebab kita telah berada di bulan April yang mana akan memasuki pancaroba. Nah, selama musim hujan tahun ini telah terjadi beberapa bencana di sebagian wilayah Indonesia. Mulai banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Rasanya sudah menjadi hal yang lumrah di negeri tercinta ini. Namun kenyataannya, bencana tersebut bukan dijadikan sarana instrospeksi malah dianggap sebagai kehendak illahi. Pastinya anda sudah tahu bahwa ada bencana yang murni faktor alam, ada juga bencana karena ulah manusia. Tetapi kalau soal banjir dan tanah longsor jika beranggapan bahwa itu kehendak Tuhan. Mau berapa kali musim hujan pun pasti akan terjadi bencana yang sama dan ditempat yang sama. Gara gara Hujan.   Hujan memang tidak bisa diprediksi kapan ia akan turun. Manusia hanya bisa memprakirakan saja. Semestinya tidak usah merisaukan jika hari ini cuacanya akan turun Hujan atau tidak. Hujan bukanlah alasan untuk tidak melakukan apapun, dan juga buka

Dilarang Mudik memangnya kenapa?

Image
Tiba - tiba dilarang Mudik oleh Pemerintah? Padahal sebentar lagi mau masuk bulan suci Ramadhan setelah itu lebaran idul Fitri. Alhasil, rencana mau pulang kampung jadi batal atau ditunda. Toh pelarangan mudik kan hanya berlaku selama Ramadhan dan lebaran saja kan? Namun sepertinya tidak semua masyarakat mau mentaati peraturan pemerintah. Ada juga yang nekat mudik dengan cara lain meski kadang akhirnya dicegat oleh petugas dan aparat di perbatasan. Apa yang dilakukan oleh Pemerintah itu ada baiknya bagi kita semua. Masih ada cara untuk berjumpa. Di zaman modern ini peran teknologi bisa di andalkan. Apalagi dalam situasi Pandemi saat ini, dimana kita harus menjaga jarak dengan orang lain agar tidak tertular virus. Anda bisa video call dengan keluarga atau saudara yang jauh di sana, dan itu sudah bisa mengobati rasa kangen meskipun tidak bertemu secara langsung. Jadi mohon bersabar, niat mudik tahun ini ditunda dulu. Masih ada cara lain untuk bersilaturahmi, tidak usah nekat

Semangat Ramadhan meski Pandemi belum hilang

Image
Alhamdulillah, kita bisa bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan. Jalani segala perintah ibadah dengan penuh semangat. Semoga ibadah Kita diterima oleh Allah SWT, amin. Pandemi Covid 19 masih menjumpai bulan Ramadhan untuk keduakalinya. Tentunya, kita semua berharap agar pandemi ini lekas usai. Jangan sampai ke Ramadhan tahun depan. Masih harus menjalankan ibadah Ramadhan di rumah aja. Kalaupun dikerjakan di Masjid tetap perhatikan protokol kesehatan. Ramadhan ditengah Pandemi mengharuskan kita saling berjaga diri satu sama lain. Jangan sampai menjadi Penular atau yang Tertular virus. Pandemi bukanlah penghalang kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga bukanlah alasan untuk tidak menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya. Meskipun menjalani Ramadhan dengan kebiasaan baru. Namun perlu diingat, bukan jenis ibadahnya tapi cara menjalankannya. Seperti Shaf yang semula rapat kini harus ada jarak satu sama lain. Mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu sebelum masu