Sang Jalan berbagi Kisah kepada semua


Jalan raya, jalan kampung, jalan setapak, apapun namanya tempat itu telah menjadi sahabat kita dalam kehidupan sehari-hari. Sang Jalan tidak pernah pilih-pilih siapa yang boleh melewatinya, ia tidak peduli jika yang melintas itu dari kalangan Terhormat atau kalangan Terlaknat. Bahkan, dia rela berkorban sampai terluka menahan beban berat kendaraan sampai tercipta lubang di Jalanan.

Sang Jalan yang Jujur apa adanya. Bila Jalan itu mulus maka semua yang lewat pasti merasa nyaman namun jika kebalikannya sudah pasti orang merasa tidak nyaman. Sang Jalan hanya patuh dan takut kepada penciptanya, ia hanya mengerjakan perintah sebagai mana mestinya. 

Sang Jalan juga bersedia menjadi saksi bisu atas peristiwa yang dialami oleh semua orang. Ia tak segan bagikan kisah itu ke setiap orang disekitarnya, tidak peduli baik buruknya yang ia sebarkan.

Sang jalan terus mengabdi meskipun mendapat caci maki tanpa ada rasa terima kasih. Jika Sang Jalan mulai berteriak dan meronta kesakitan, maka jangan salahkan jika korbannya ialah manusia.






Popular posts from this blog

Gak Komen Gak Asik

Semangat Ramadhan meski Pandemi belum hilang